#Bayan #Berita MUI #Berita terbaru #MUI Banjarmasin #Opini

Refleksi Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 H: Momentum Hijrah Menuju Banjarmasin yang Lebih Maju dan Sejahtera

Refleksi Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 H: Momentum Hijrah Menuju Banjarmasin yang Lebih Maju dan Sejahtera
Oleh: Fathurrahman, S.Pd.I (Bendahara Umum MUI Kota Banjarmasin)

Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 Hijriyah bukan sekadar penanda pergantian waktu dalam kalender Hijriyah, tetapi menjadi momen spiritual dan sosial untuk melakukan muhasabah (introspeksi diri) dan hijrah (transformasi) menuju kondisi yang lebih baik, baik secara individu, keluarga, masyarakat, maupun kehidupan kota secara keseluruhan.

Dalam konteks pembangunan Kota Banjarmasin, semangat hijrah menjadi sangat relevan. Sebagaimana hijrah Rasulullah SAW dari Makkah ke Madinah yang menandai babak baru dalam pembangunan peradaban Islam—dimulai dari pembentukan masyarakat madani, penguatan ekonomi, hingga terwujudnya tata kelola pemerintahan yang adil—kita juga diajak untuk menanamkan semangat perubahan dalam membangun Banjarmasin yang lebih maju dan sejahtera.

Pembangunan yang Berbasis Nilai Keislaman

Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Banjarmasin menegaskan bahwa pembangunan kota tidak hanya soal fisik dan infrastruktur, tetapi juga pembangunan moral dan spiritual warganya. Kota yang maju adalah kota yang seimbang antara kemajuan ekonomi, kelestarian lingkungan, dan kesehatan sosial masyarakatnya. Islam mengajarkan prinsip rahmatan lil ‘alamin, dan prinsip ini dapat diterjemahkan dalam kebijakan publik yang berpihak pada keadilan sosial, pemerataan kesejahteraan, serta penguatan karakter dan akhlak umat.

Tahun baru ini harus dijadikan momen untuk memperkuat peran masjid, lembaga pendidikan Islam, dan komunitas dakwah sebagai pusat pembinaan umat yang produktif dan mandiri. Pembangunan tidak akan berhasil jika tidak ditopang oleh masyarakat yang jujur, disiplin, dan memiliki kesadaran spiritual yang tinggi.

Sinergi Ulama dan Umara

MUI Banjarmasin juga memandang pentingnya sinergi antara ulama dan umara (pemimpin pemerintahan) dalam mengawal pembangunan kota. Perencanaan dan pelaksanaan pembangunan harus berpijak pada nilai-nilai moral yang kokoh, dengan menjadikan suara ulama sebagai mitra strategis pemerintah dalam merumuskan arah kebijakan yang berpihak pada rakyat kecil, memperkuat ketahanan keluarga, dan menanggulangi dekadensi moral generasi muda.

Pemerintah kota dapat mengadopsi semangat hijrah dengan memprioritaskan program-program yang membawa transformasi: dari kemiskinan menuju kemandirian, dari keterbelakangan menuju pendidikan yang bermutu, dari kerusakan lingkungan menuju kelestarian, serta dari ketimpangan menuju keadilan sosial.

Menjadikan Banjarmasin Kota Hijrah

Dengan semangat 1 Muharram 1447 H ini, mari kita jadikan Banjarmasin sebagai “Kota Hijrah”—yakni kota yang terus berubah ke arah yang lebih baik, kota yang bersih, religius, ramah lingkungan, dan inklusif bagi semua kalangan. Hijrah bukan hanya berpindah tempat, tetapi berpindah sikap dan pola pikir: dari pasif menjadi aktif, dari konsumtif menjadi produktif, dari apatis menjadi peduli, dari memecah belah menjadi merajut persatuan.

Akhirnya, kami mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menyambut tahun baru Hijriyah ini dengan semangat islah (perbaikan diri), ukhuwah (persaudaraan), dan amal jama’i (kerja kolektif), agar cita-cita mewujudkan Kota Banjarmasin yang lebih maju, adil, dan sejahtera dapat terwujud, dengan ridha Allah SWT sebagai landasan utamanya.

Selamat Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 H. Mari berhijrah menuju kebaikan bersama.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *