Khutbah Jumat Terbaru: Bulan Rajab, Momentum untuk Tingkatkan Kualitas Spiritual Diri

اَلْحَمْدُ ِللهِ نَحْمَدُهُ حَمْدًا النَّاعِمِيْن وَحَمْدًا الشَّاكِرِيْن, أَشْهَدُ أَنْ لآ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, إِلَهُ اْلأَوَّلِيْنَ وَاْلآخِرِيْنَ, وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ خَاتَمُ النَّبِيِّـيْنَ وَأَشْرَفُ الْمُرْسَلِيْنَ, اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ اَلْهَادِي اْلآمِيْن, اَلْمَبْعُوْثِ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ, وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ. اَمَّا بَعْدُ: فَياَ عِبَادَ اللهِ اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَكُوْنُوْا مِنْ زُمْرَةِ الْمُؤْمِنِيْنَ
Ma’asyiral Muslimin Jama’ah Jumat Rohimakumullah
Allah SWT berfirman dlm Surah Al-Ankabut ayat 58 :
وَالَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَنُبَوِّئَنَّهُمْ مِنَ الْجَنَّةِ غُرَفاً
Artinya, “Orang-orang ygberiman dan mengerjakan kebajikan, sungguh, mereka akan Kami tempatkan pada tempat-tempat ygtinggi di dlm surga.”
Surga adalah karunia ygdiberikan Allah Swt kepada siapa saja ygdikehendaki-Nya. Seorang hamba tidak akan masuk surga karena amalnya tetapi ia hanya bisa masuk dan menetap di dlm tempat penuh kenikmatan itu karena Rahmat Allah SWT semata. Dlm hal ini jumhur ulama bersepakat bahwa amal ibadah adalah salah satu sarana agar Allah Swt menurunkan Rahmat-Nya kepada seorang hamba. Meskipun, disepakati pula, bahwa Allah Swt berkehendak melakukan apa pun sesuai Kuasa-Nya.
Ma’asyiral Muslimin Jama’ah Jumat Rohimakumullah
Seorang hamba bisa dimasukkan ke dlm surga lantaran amalannya ygmeskipun terlihat sederhana di mata manusia, namun besar dlm penilaian Allah Swt. Begitu pun, sebaliknya. Seorang hamba ygterlihat memiliki banyak amal, ilmu, harta, pengikut dan karunia lainnya, bisa pula dimasukkan ke dlm neraka lantaran Allah Swt menilainya sebagai bentuk kesombongan dan kufur nikmat. Maka, dlm hal ini, keikhlasan dan ilmu tauhid yg sempurna menjadi sangat penting…Sebab, setelah mati, untuk kembali ke dunia dan menyesali diri amatlah tidak mungkin. Dlm salah satu riwayat, Rasulullah Saw menyampaikan kepada para sahabat. Kata beliau, seseorang bisa masuk surga atau neraka hanyae karena seekor lalat. Sebab belum mengerti, para sahabat pun bertanya, bagaimana maksudnya wahai Rasulullah? Apa penyebab nya.. demikian teks hadits nya :
عَنْ طَارِقِ بْنِ شِهَابٍ، قَالَ
Dari Thariq bin Syihab, (beliau menceritakan) bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda, دَخَلَ رَجُلٌ الْجَنَّةَ فِي ذُبَابٍ وَدَخَلَ النَّارَ رَجُلٌ فِي ذُبَابٍ
“Ada seorang lelaki ygmasuk surga gara-gara seekor lalat dan ada pula lelaki lain ygmasuk neraka gara-gara seekor lalat.”
، قَالُوا: وَكَيْفَ ذَلِكَ؟
Mereka (para sahabat) bertanya, “Bagaimana hal itu bisa terjadi wahai Rasulullah?”
قَالَ: مَرَّ رَجُلَانِ عَلَى قَوْمٍ لَهُمْ صَنَمٌ لَا يَجُوزُهُ أَحَدٌ حَتَّى يُقَرِّبَ لَهُ شَيْئًا،
Beliau menjawab, “Ada dua orang lelaki yg melewati suatu kaum ygmemiliki berhala. Tidak ada seorangpun ygdiperbolehkan melewati daerah itu melainkan dia harus berkorban (memberikan persembahan) sesuatu untuk berhala tersebut.
فَقَالُوا لِأَحَدِهِمَا: قَرِّبْ! قَالَ: لَيْسَ عِنْدِي شَيْءٌ، فَقَالُوا لَهُ: قَرِّبْ وَلَوْ ذُبَابًا! فَقَرَّبَ ذُبَابًا، فَخَلَّوْا سَبِيلَهُ قَالَ: فَدَخَلَ النَّار.
Mereka pun mengatakan kepada salah satu di antara dua lelaki itu, “Berkorbanlah.” Ia pun menjawab, “Aku tidak punya apa-apa untuk dikorbankan.” Mereka mengatakan, “Berkorbanlah, walaupun hanya dengan seekor lalat.” Ia pun berkorban dengan seekor lalat, sehingga mereka pun memperbolehkan dia untuk lewat dan meneruskan perjalanan. Karena sebab itulah, ia masuk neraka.
وَقَالُوا لِلْآخَرِ: قَرِّبْ وَلَوْ ذُبَابًا! قَالَ: مَا كُنْتُ لِأُقَرِّبَ لِأَحَدٍ شَيْئًا دُونَ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ، قَالَ: فَضَرَبُوا عُنُقَهُ، قَالَ: فَدَخَلَ الْجَنَّةَ
Lalu Mereka juga memerintahkan kepada orang yg satunya, “Berkorbanlah.” Ia menjawab, “Tidak pantas bagiku berkorban untuk sesuatu selain Allah ‘azza wa jalla.” Akhirnya, mereka pun memenggal lehernya. Karena itulah, ia masuk surga.” (HR.Imam Ahmad)
Ma’asyiral Muslimin Jama’ah Jumat Rohimakumullah
Pelajaran yg dapat kita ambil dari hadits ini adalah bahwa kita jangan meanggap remeh suatu perbuatan kesyirikan sekalipun kecil dan sebaliknya jangan pula meanggap remah suatu amal ibadah sekalipun karena kita tidak tahu amal perbuatan mana yg menyebabkan kita masuk ke dlm Syurga atau bahkan masuk ke dlm Neraka.
Semoga kita semua menjadi hamba-hamba Allah yg selalu menjaga keimanan dan ketakwaan dan semoga Allah swt mengampuni dosa-dosa kita dan dosa kedua orang tua kita sehingga kita mendapatkan rahmat-Nya dan dimasukan kedlm syurga-Nya dengan rahmat-Nya pula Amin Amin Ya Robbal Alamin
اَلْحَمْدُ للهِ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ الله اُوْصِيْكُمْ وَ نَفْسِيْ بِتَقْوٰى الله
اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
__ بَارَكَ اللهُ لِى وَلَكُمْ فِى اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِىْ وَاِيَّاكُمْ بفَهْمِهِ إِنَّهُ هُوَ اْلبَرُّ الرَّحِيْمُ, وَقُلْ رَّبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَاَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ