Nisfu Sya’ban Malam Yang Penuh Kemuliaan

Bulan Sya’ban merupakan salah satu bulan yang dimuliakan dalam kalender Hijriyah. Bulan ini penuh dengan kemuliaan dan anjuran untuk memperbanyak ibadah sunnah seperti puasa, dzikir, shalawat, dan shalat sunnah lainnya. Hal ini juga bertujuan untuk mempersiapkan diri dalam menyambut bulan Ramadhan. Salah satu malam yang sangat penting dalam bulan Sya’ban adalah malam ke-15, yang dikenal sebagai malam Nisfu Sya’ban.
Imam Syihabuddin Ahmad al-Burullusi al-Mishri (907H) dalam kitabnya Qalyûbî wa ‘Umairah (Mahalli) menjelaskan bahwa menghidupkan malam Nisfu Sya’ban hukumnya sunnah, seperti halnya menghidupkan malam hari raya Idul Fitri dan Idul Adha. “Disunnahkan untuk menghidupkan malam hari raya dengan dzikir dan shalat, terutama shalat tasbih. Setidaknya, kita melaksanakan shalat Isya berjamaah dan berniat untuk shalat Subuh berjamaah,” kata Imam Syihabuddin. Amalan ini juga dianjurkan pada malam Nisfu Sya’ban, malam pertama bulan Rajab, dan malam Jumat, karena pada malam-malam tersebut doa dikabulkan. Pendapat ini didukung oleh hadits yang tercantum dalam Shahih Ibnu Hibban yang menyatakan, “Allah SWT memperhatikan makhluk-Nya pada malam Nisfu Sya’ban dan mengampuni seluruh makhluk-Nya kecuali orang kafir dan orang yang bermusuhan.”
Meskipun ada sebagian ulama yang menilai hadits mengenai keutamaan Nisfu Sya’ban sebagai hadits dhaif, kebanyakan ulama membolehkan pengamalan hadits dhaif untuk fadhail a’mal (amal yang dianjurkan).
Pada malam Nisfu Sya’ban, ada tiga amalan utama yang bisa kita lakukan sebagai persiapan untuk Ramadhan. Pertama, perbanyak doa karena malam Nisfu Sya’ban adalah waktu yang penuh rahmat dan doa yang terkabul. Sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Abu Bakar RA, Nabi Muhammad SAW bersabda, “Allah SWT turun ke bumi pada malam Nisfu Sya’ban dan mengampuni segala dosa kecuali dosa musyrik dan orang yang memiliki kebencian dalam hatinya.”
Kedua, memperbanyak dua kalimat syahadat. Membaca kalimat syahadat dapat memperdalam iman dan kekhusyu’an kita, apalagi jika dilakukan pada malam Nisfu Sya’ban. Sayyid Muhammad bin Alawi dalam kitab Ithmi’nânul Qulûb Bidzikri ‘Allâmil Ghuyûb mengingatkan agar seorang Muslim memperbanyak bacaan syahadat pada bulan Sya’ban dan khususnya pada malam pertengahannya.
Ketiga, memperbanyak istighfar sebagai pengakuan atas dosa dan kelemahan kita di hadapan Allah SWT. Istighfar mengingatkan kita bahwa pengampunan hanya ada pada Allah SWT dan dapat membuka pintu ampunan bagi dosa-dosa kita. Dalam Ithmi’nânul Qulûb, Sayyid Muhammad bin Alawi menjelaskan bahwa istighfar dapat mempermudah rezeki dan menghilangkan kesedihan serta kesulitan. Oleh karena itu, pada bulan Sya’ban dan malam Nisfu Sya’ban, memperbanyak istighfar sangat dianjurkan. Wallahu A’lam Bishowab
(arfan effendi)