Profesi Memandikan Jenazah Wanita Kian Langka, MUI Banjarmasin Gelar Pelatihan
BANJARMASIN – Semakin sedikitnya penyelenggara jenazah wanita, menjadi perhatian Majelis Ulama Indonesia (MUI) Banjarmasin.
Komisi Pemberdayaan Perempuan , Remaja dan Keluarga MUI Banjarmasin menggelar Pelatihan Penyelenggaraan Jenazah Khusus Perempuan di Banjarmasin, di Kantor MUI Banjarmasin, Rabu (4/12).
Ketua Komisi Pemberdayaan Perempuan , Remaja dan Keluarga MUI Banjarmasin, Hj Mariana S.Sos menjelaskan, penyelenggaraan jenazah khusus perempuan sangatlah diperlukan, mengingat tidak sebanyak penyelenggara jenazah pria.
“Ini menjadi perhatian besar bagi kami MUI Banjarmasin. Sebenarnya menjadi pemandi jenazah atau mengurus tidaklah semenakutkan yang kita bayangkan,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua MUI Banjarmasin Habib Ali Khaidir Al Kaff menjelaskan, memandikan atau mengurus jenazah hukumnya fardu kifayah, artinya jika dalam satu kampung tidak ada satupun yang mengurus jenazah, maka hukumnya penduduk satu kampung menanggung dosa.
“Makanya mengurus jenazah sangat penting jangan sampai tidak ada yang bisa. Makanya kami melakukan pelatihan ini, agar masyarakat mengetahui bagaimana cara mengurus jenazah yang sesuai dengan aturan islam,” terang Habib Ali.
Bahkan diceritakan Habib Ali, mengurus jenazah adalah profesi yang sangat digemari oleh penduduk kota Tarim Hadramaut, lantaran mereka sangat ingin memandikan jenazah orang soleh.
Saking pentingnya pengetahuan mengurus atau mengurus jenazah wanita, MUI Banjarmasin lanjut Habib Ali mendatangkan narasumber Syarifah Khadizah Al Junaid dari Jakarta di dampingi narasumber lokal Syarifah Firdaus.
“Semoga setelah mendapatkan ilmu pelatihan ini tidak kesulitan lagi mencari pemandi jenazah wanita. Tak hanya itu peserta yang mengikuti pelatihan diharapkan membagikan ilmu yang didapat kepada orang terdekat, agar ilmu yang dimiliki jadi bermanfaat,” tutupnya.
Sumber : https://amnesia.id/